Ada satu gemah yang memaksa untuk bersua,
sedang alam memilih untuk memihak sekejap.
Ibarat rumah tanpa cahaya penerangan.
Mengejar karir dan cita-cita demi masadepan harapan kluarga.
Tetapi kini sudah berbeda.
Semua terasa sia-sia tanpa tersisa. Setelah kejadian hebat menimpahnya.
Kini perempuan hebat bermartabat tinggallah kenangannya.
Sebuah kerinduan yang membengkak. Membuat tangis isak hingga dada terasa sesak.
Meski hidup ditengah kemewahan yang disuguhkan.
Semua terasa tak ada kebahagiaan.
Setelah Perempuan bertelapakkan kaki syurga pergi meninggalkan.
Sesungguhnya Bukan kemewahan, keluarga yang utuh jauh lebih membahagiakan